LEARNINGTOUR PENGRAJIN GERABAH DESA BALONG MULYO

Desa balongan (Balong mulyo/mbongko) kec.kragan kab.rembang provinsi Jawa tengah 
 Pada tanggal 5 Oktober 2022 SMA N 1 PAMOTAN mengadakan learningtour di desa balong mulyo dalam rangka meneliti masyarakat pengrajin gerabah mulai dari keluh kesah yang dirasakan dan cara pembuatan.kami semua kesana naik dengan bus yang sudah disediakan oleh sekolah selanjutnya kita melakukan penelitian dan mewawancarai narasumber, dilanjut ke wisata pantai mbalongan untuk melaksanakan saresehan juga ishoma disana. 

 Tradisi pembuatan gerabah berada di wilayah penelitian, yaitu di Desa Balongmulyo, sekitar 2 kilometer ke arah timur Desa Plawangan Desa ini berpenduduk sekitar 264 kepala keluarga, dengan matapencaharian utama membuat gerabah yang telah dilakukan secara turun-temurun Selain itu. bertani sebagai kerja sambilan yang disesuaikan dengan musimnya Kegiatan pembuatan gerabah tam paknya masih menggunakan cara-cara tradisional, ini tampak dari kesederhanaan teknologi pembuatannya.

Suasana masyarakat begitu, ramai, dengan aktivitas kesehariannya masing masing Membuat gerabah. Apalagi dengan kedatangan siswa yang sedang melakukan Penelitian dengan masyarakat sebagai narasumbernya.Keseharian masyarakat didara tersebut dengan Pencaharian utamanya membuat gerabah mata telah dilakukan secara turun temurun.

Selain itu, petani Sebagai kerja sampingan yang disesuaikan dengan musimnya. Salah satu peninggalan leluhur mereka yang tinggal lama dan membuat gerabah dari generasi ke generasi dengan teknik tekan bermotif kebaharian.Gerabah Balongan merupakan interaksi pengetahuan lingkungan dan teknologi masyarakat dengan potensi lingkungan sekitar.

Teknologi yang digunakan masih tradisional, yakni dengan alat yang terdiri dari roda putar (merbot), tatap Pukul (medok), tatap-dasar (sangblin). Alat-alat tersebut clibuat dan kayu, sedangkan tatap-landas (selo) dibuat dan batu andesit dan alat kerok(kerik) yang dibuat dari bambu/lempeng baja.

Dari produk yang dihasilkan oleh Pengrajin yakni ada Cobek, kemudian ada juga enton, youiter semacam kuali yang kecil, ada juga wajan, tangkepoin, kekep ngaron, genut atau tadah air, dan daringan untuk Menampung beras.

Kegiatan industri gerabah tersebut tidak terlepas dari masalah-masalah yang menyangkut bahan baku, pengerjaan, dan pemasaran hasil. Uraian teknologi gerabah adalah sebagai berikut

a. Bahan Baku

Bahan untuk membuat gerabah berasal dari tanah liat dan pasir halus. Tanah liat diambil dari lahan di sekitarnya (di persawahan sebelah selatan desa) Adapun bahan pasir diambil dari Sungai Te las, sekitar 4 kilometer sebelah barat Balongmulyo. Tanah liat dan pasir tersebut dicampur sampai ra ta dengan perbandingan 2,5 bagian tanah liat dan 1 bagian pasir. Setelah itu siap untuk dibentuk sesuai dengan keinginan

b. Peralatan

Pelaksanaan pembuatan gerabah menggunakan alat-alat yang terdiri dari roda putar (merbot). tatap-pukul (medok), tatap dasar (sangklir) Alat-alat tersebut dibuat dari kayu, sedangkan tatap landas (selo) dibuat dari batu andesit, dan alat kerok (kerik) dibuat dari bahan bambu atau lempengan baja

c. Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan gerabah menggunakan roda putar dan tatap yang dikombinasikan dengan teknik pilin, yaitu segumpal tanah liat yang diletakkan di atas roda pemutar lalu dibuat bentuk dasar gerabah, kemudian dilakukan penambahan tanah liat yang dibentuk pilin untuk membuat bentuk gerabah yang diinginkan. Setelah jadi dibiarkan di tempat terbuka (diangin-anginkan), kemudian dilakukan pembentukan kedua dengan cara penghalusan dengan kerik dan tatap Cara seperti ini dipergunakan untuk membentuk wadah, antara lain tempayan, cawan, periuk, atau kendi. Beberapa jenis gera bah dipoles dengan bahan warna yang disebut dengan puru. Bahan warna yang digunakan adalah se macam tanah liat jenis lempung, warna coklat muda yang diambil dari Desa Kumba (di wilayah Pamotan sekitar 12 km dari Balongmulyo) Puru umumnya dibubuhkan pada bagian tutup, tepian lebar, dan bagian badan pada benda-benda dari jenis kekep (tutup) dan gemuk (tempayan) Untuk pembuatan bandul jaring (undi), dilakukan dengan cara tanah liat dipilin dengan bantuan alat penusuk dan bambu (linti) Setelah pembentukan pilin merata, penusuk dari bambu dicabut, kemudian pilinan tanah liat dipotong-potong ukuran panjang sekitar 5 cm dengan alat pemotong dari benang yang diikatkan pada bambu berbentuk melengkung

Dalam proses pembakaran menggunakan teknik terbuka (open firing), bahan bakar yang digunakan adalah jerami dan sekam. Gerabah yang akan dibakar diletakkan di atas tumpukan jerami dan sekam, serta disusun sesuai dengan bentuknya. Kegiatan ini dilakukan oleh kaum  Setelah ge rabah disusun, maka tumpukan sekam dan jerami dibakar

Tenaga wanita memegang peranan penting dalam hal pembuatan gerabah dan penyusunan gera bah dalam proses pembakaran, sedangkan mencari dan mengolah bahan baku serta mencari bahan bakar dan menyalakan api untuk pembakaran dilakukan oleh kaum laki-laki

d. Pemasaran
Proses pemasaran gerabah sebagian besar ditangani oleh kaum pria, terutama untuk gerabah da lam bentuk-bentuk yang besar seperti tempayan (gemuk), sedangkan kaum wanita hanya menjual ge rabah yang bentuknya relatif kecil, seperti periuk dan cawan Transportasi yang digunakan selain ja lan kaki, juga menggunakan sepeda atau kendaraan umum, lokasi pemasaran mencapai Tuban, Pa motan, Kerek, Jatirogo, Umbakboyo, Bangiran, dan Lasem.


Permasalahannya kebutuhan masyarakat diluar desa sendiri terkait dengan produk tersebut yang  permintaannya jarang. Nilai jual yang tidak begitu mahal. Karena belum ada kreativitar sentuhan seni menant lainnya. kurangnya SDM.

Harapan para pengrajin mengharapkan adanya kenaikan harga jual produk. Pembuatan galery untuk para pengunjung mempraktekkan proses pembuatan gerabah. Tersedianya teknologi young lebih modern.

Terimakasih atas izin Tuhan Yang Maha Esa, Kepala sekolah, Guru pengampu mapel sosiologi, Pendamping, perangkat desa, dan masyarakat desa Balongan. Dengan perizinannya kegiatan learningtour SMA N 1 PAMOTAN berjalan dengan lancar .

Nama:Nita Erfin Naimah
Kelas: XI IPS 5
No absen:25 
Kelompok 2







Postingan populer dari blog ini

KETIMPANGAN SOSIAL KELOMPOK 2

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PADA DESA PRAGEN KECAMATAN PAMOTAN KABUPATEN REMBANG

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PADA DESA PRAGEN KECAMATAN PAMOTAN KABUPATEN REMBANG